PANCASILA DAN AGAMA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah pancasila
Dosen pengampu : Achmad fauzi . S.E., M.M
Disusun oleh :
Nur’aini budhi setyawan
(12.02.8342)
A
D3MI_3
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT,karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.. Amin
Yogyakarta,september 2012
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................................
ii
DAFTAR ISI..................................................................................................
iii
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................. 1
1.2 TUJUAN....................................................................................
2
PEMBAHASAN.............................................................................................
3-4
PEMECAHAN MASALAH.........................................................................
5-6
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 8
1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Siapa yang tidak kenal dengan
Pancasila dan Soekarno sebagai penggalinya? Pada tanggal 1 Juni 1945 untuk
pertama kalinya Bung Karno mengucapkan pidatonya di depan sidang rapat Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan.
Pancasila merupakan pandangan hidup,
dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar
pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat
terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia
seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan
budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus
dipersatukan.
Pancasila adalah bagian dari sejarah
inti negara Indonesia. Sehingga tidak heran bagi sebagian rakyat Indonesia,
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang harus kita hafalkan dan
mematuhi apa yang diatur di dalamnya. Ada pula sebagian pihak yang sudah hampir
tidak memperdulikan lagi semua aturan-aturan yang dimiliki oleh Pancasila.
Namun, di lain pihak muncul orang-orang yang tidak sepihak atau menolak akan
adanya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
2
Mungkin kita masih ingat
dengan kasus kudeta Partai Komunis Indonesia yang menginginkan mengganti
ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis. Juga kasus kudeta DI/TII yang ingin
memisahkan diri dari Indonesia dan mendirikan sebuah negara Islam. Atau kasus
yang masih hangat di telinga kita masalah pemberontakan tentara GAM.
Jika kita melihat semua
kejadian di atas, kejadian-kejadian itu bersumber pada perbedaan dan
ketidakcocokan ideologi Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dengan
ideologi yang mereka anut. Dengan kata lain mereka yang melakukan kudeta atas
dasar keyakinan akan prinsip yang mereka anut adalah yang paling baik,
khususnya bagi orang-orang yang berlatar belakang prinsip agama.
1.2
TUJUAN
Untuk mengetahui arti penting dari
adanya Pancasila di negara Indonesia dan Untuk mengetahui bagaimana seharusnya
negara yang memiliki masyarakat yang beragam agama.
3
PEMBAHASAN
Pada masa reformasi ini,kehidupan berbangsa
dan bernegara telah diatur sedemikian
rupa dengan peraturan-peraturan yang
ada. Sepertihalnya yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 bahwa
negara indonesia menjamin bangsa Indonesia untuk menganut agama dan keyakinan
sesuai dengan agama masing-masing. Jadi ketika kita telah menyakini suatu agama
kita harus mempertahankan keyakinan itu karena negara melindungi hak warga
negara dalam beragama.
Negara Indonesia bukan negara
agama,tetapi kehidupan beragama sangat dihormati dan dijunjung tinggi. Karena
negara memberikan kebebasan kepada wargannya untuk memeluk agamanya dan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Keberagaman
agama dan pemeluk agama di Indonesia menjadi sebuah kenyataan yang tak
terbantahkan. Kenyataan ini menuntut adanya kesadaran dari setiap pemeluk agama
untuk menjaga keharmonisan hubungan di antara mereka.
Semua pemeluk agama memang harus
mawas diri. Yang harus disadari adalah bahwa mereka hidup dalam sebuah
masyarakat dengan keyakinan agama yang beragam. Dengan demikian, semestinya tak
ada satu kelompok pemeluk agama yang mau menang sendiri.
4
Seperti yang telah kita ketahui bahwa
di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa, adat istiadat hingga berbagai
macam agama dan aliran kepercayaan.
Warga negara merupakan aspek penting
dalam suatu negara. Peran aktif warga negara merupakan tunas terbentuk dari
kehidupan berbangsa yang baik. Peran warga negara dalam agama mempengaruhi
kebijakan negara agar tetap bersifat religus.
Bukti bahwa bangsa Indonesia bangsa
religius adalah pada peninggalan-peninggalan yang ditemukan di berbagai tempat
yang masih digunakan untuk memuja atau memohon doa. Sebagai contoh Candi
Prambanan yang beraliran Hindu,Candi Borobudur yang beralirkan Budha. Kemudian
budaya dan tradisi leluhur yang masih lestari. Kadang kita tidak tahu kapan
asal muasal suatu budaya itu ada. Misal ada tradisi selamatan orang meninggal (memperingati kematian seseorang),mitoni,maulutan,dan masih bayak lagi.
Bukti yang lain yaitu kepercayaan
masyarakat yang bersumber dari pengetahuan nenek moyang. Kepercayaan ini ada
yang bersifat rasional maupun bersifat irasional. Kepercayaan rasional seperti
ketika masyarakat melihat bintang untuk menentukan masa tanam dan kecepatan
angin ketika ingin melaut. Sedangkan kepercayaan yang bersifat irasional
seperti larangan mengenakan pakaian berwarna hijau ketika di pantai.
5
PEMECAHAN
MASALAH
Ideologi Pancasila merupakan dasar
negara yang mengakui dan mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Sehingga kita sebagai
warga negara Indonesia tidak perlu meragukan konsistensi atas Ideologi
Pancasila terhadap agama. Tidak perlu berusaha mengganti ideologi Pancasila
dengan ideologi berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi Pancasila bukan
ideologi beragama. Ideologi Pancasila adalah ideologi beragama.
Sesama umat beragama seharusnya kita
saling tolong menolong. Tidak perlu melakukan permusuhan ataupun diskriminasi
terhadap umat yang berbeda agama, berbeda keyakinan maupun berbeda adat
istiadat.
Hanya karena merasa berasal dari
agama mayoritas tidak seharusnya kita merendahkan umat yang berbeda agama
ataupun membuat aturan yang secara langsung dan tidak langsung memaksakan
aturan agama yang dianut atau standar agama tertentu kepada pemeluk agama
lainya dengan dalih moralitas.
Hendaknya kita tidak menggunakan
standar sebuah agama tertentu untuk dijadikan tolak ukur nilai moralitas bangsa
Indonesia. Sesungguhnya tidak ada agama yang salah dan mengajarkan permusuhan
6
Agama yang diakui di Indonesia ada 5,
yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu.
Sebuah kesalahan fatal bila
menjadikan salah satu agama sebagai standar tolak ukur benar salah dan
moralitas bangsa. Karena akan terjadi chaos dan timbul gesekan antar agama.
kalaupun penggunaan dasar agama haruslah mengakomodir standar dari Islam,
Kristen, Katolik, Budha dan Hindu bukan berdasarkan salah satu agama entah
agama mayoritas ataupun minoritas.
7
KESIMPULAN
DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan latar
belakang pembahasan
di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di
negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dan bahasa.
Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi yang berlatar belakang agama,
akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang memeluk agama di luar agama yang
dijadikan ideologi negara tersebut.
Dengan mempertahankan ideologi
Pancasila sebagai dasar negara, jika melaksanakannya dengan baik, maka
perwujudan untuk menuju negara yang aman dan sejahtera pasti akan terwujud.
SARAN
Untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila
dan memadukannya dengan agama, diperlukan usaha yang cukup keras. Salah satunya
kita harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu, kita juga harus
mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan negara Indonesia yang aman, makmur
dan nyaman bagi setiap orang yang berada di dalamnya.
8
DAFTAR
PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment